Masambanews, Luwu Utara– Untuk mempromosikan destinasi wisata desa perlu bangun kolaborasi dengan Wartawan atau Pers untuk mempromosikan setiap potensi daerah dan desa dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital melalyi media online. Pelestarian setiap destinasi wisata patut ditingkatkan untuk menarik semakin banyak pengunjung.
Hal tersebut disampaikan anggota DPRD Luwu Utara dari fraksi Gerindra Paulus Palino pada media ini bahwa,” destinasi desa wisata dan kampung tematik merupakan solusi potensial bagi pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi. Perpaduan desa terbaik dengan pariwisata dapat menciptakan peluang sekaligus mendorong pembangunan berkelanjutan,” sebut Paulus Palino pada media ini, Kamis 20 Juli 2023.
Ini perlu dilakukan sosialisasi kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), sejumlah kepala desa, pegiat pariwisata dan pengelola BUMDES ditiap desa terutama yang mulai promosikan destinasi wisatanya.
Menurut Paulus, desa bisa menjadi potensi tujuan wisata melalui kekayaan yang dimiliki meliputi bentangan alam, keanekaragaman hayati dan budaya, aktivitas lokal dan adat istiadat, nilai moral termasuk gastronomi.
Anggota DPRD Luwu Utara ini, yang juga kembali bertarung nanti di pemilihan anggota DPRD menilai desa wisata merupakan pendorong yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan dan menggeliatnya ekonomi lokal, terutama di Desa Kalotok Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan.
Karena itu, sebut Paulus, yang juga bertarung dari daerah pemilihan 5 Luwu Utara meliputi Kecamatan Sabbang Selatan, Sabbang, Rongkong dan Kecamatan Seko. Untuk upaya membangun jejaring desa wisata harus menjadi gerak perubahan yang diinisiasi oleh masyarakat untuk berkembang, maju dan mandiri melalui wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata religi, wisata pegunungan dan wisata buatan.
Sehingga,” ujar Anggota DPRD Luwu Utara dari Partai Gerindra, pengembangan tata kelola desa wisata mesti dimulai dari kemauan untuk mendorong pemberdayaan masyarakat,” ucapnya.
Di sisi lain, sebut Paulus, perlu sosialisasi pengelolaan desa wisata dan kawasan-kawasan wisata harus ditempatkan dalam koridor pembelajaran aktif dan peningkatan kreativitas.
Dengan pembelajaran tersebut, tambahnya, memungkinkan setiap pelaku wisata dan pengembang desa wisata nantinya menemukan cara-cara efektif untuk mengelola setiap potensi desa melalui berbagai inovasi.
Menurutnya, keragaman budaya dan kekayaan alam di Desa Kalotok selain air terjun sarambu alla dan wisata agro di pegunungan Desa Kalotok, terutama di Luwu Utara memungkinkan terwujudnya inovasi pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkelanjutan.
Sehingga, jelasnya, kemunculan desa wisata mampu menjadi salah satu ruang pemulihan untuk kembali menggerakkan ekonomi masyarakat melalui kemampuan adaptif dan dinamis menuju kebangkitan ekonomi yang baik. (Mor/Yus)